Nelson Kamisi berbagi pengalamannya di DPRD |
Kegundahan masyarakat Toraja dimakassar untuk memiliki
keterwakilan di parleman mendorong Gepmator untuk melakukan pertemuan dengan
para calon anggota legislatif DPRD kotamadya Makassar. Wilayah Tamalanrea dan
Biringkanaya (dapil 3) di jadikan langkah awal Gepmator karna dapil ini adalah
basis masyarakat Toraja di Makassar.
Dalam pertemuan ini hadir beberapa ketua-ketua pemuda
dari denominasi gereja. Tokoh masyarakat dan juga salah satu anggota dewan yang
tidak mencalonkan diri lagi yaitu Nelson Kamisi. Geppmator menghadirkan Nelson
Kamisi untuk memberikan gambaran tentang keterwakilan masarakat Toraja yang
tidak lebih dari satu orang. Gambaran itu diharapkan agar semua calon orang
Toraja dapat saling mendorong dan saling mengawal dalam pileg 2014 yang tak
lama lagi akan bergulir. Menurut Gepmator bila semua caleg yang berdarah Toraja
dapat saling mendorong dan saling mengawal maka hal demikian dapat
meminimalisir kemungkinan kecurangan yang dialamatkan pada caleg orang Toraja.
Geppmator juga mengatakan akan siap mengawal suara orang Toraja sampai pada
penetapan KPU Kotamadya Makassar.
Dalam pertemuan ini hadir pula senior Gepmator Pither
Singkali., ST dan memberi masukan yang konstrukrif pada Gepmator untuk mengajak
dan meyakinkan masyarakat Toraja untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan
nantinya agar keinginan masyarakat Toraja untuk memiliki keterwakilan di setiap
dapil dapat tercapai. Selain itu turut hadir budayawan Simon Petrus memberikan
pemaparan tentang kepemimpinan Toraja dalam masyarakat.
Dari tujuh calon yang diundang ada enam yang dapat hadir.
Satria
Ganda Mangiri SE. Ak dari partai Demokrat tidak sempat hadir karna mengikuti
kegiatan internal partai di Jakarta yang sudah terjadwal sebelumnya. Namun
melalui via telpon beliau mengatakan mendukung penuh kegiatan ini dan berterima
kasih pada Geppmator yang sudah menginisiasi pertemuan ini.
Yosia Bokko memimpin doa pembukaan |
Tak
terasa pesta demokrasi dengan lebel pemilihan anggota legislatif tak lama lagi
akan bergulir. Beberapa partai yang telah dinyatakan lolos dan dapat ikut dalam
pemilu pada tahun 2014 telah melakukan berbagai upaya pencitraan pada
masyarakat untuk kemudian menjadi pemenang pemilu tahun 2014. Filterisasi oleh
partai bagi calon legislatif juga telah menjadi sebuah alasan bagi partai untuk
memilih calon dari partai tersebut. Terlepas dari benar tidaknya mekanisme
dalam perekrutan para calon anggota legislatif oleh beberapa partai namun ini
telah menunjukkan sebuah kemajuan dalam demokrasi dan perpolitikan di Tanah Air.
Simon Petrus turut memberi spirit sang torayan |
Tak
terasa pula, sudah lebih dari empat tahun, kita telah melihat kinerja dan upaya
dari para legislator yang telah mewakili kita di DPRD dan sejuah mana sepak
terjang mereka dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Empat tahun sudah
masyarakat juga telah melihat integritas dan kapabiltas para legislator yang
mungkin saja tidak seharusnya dicalonkan lagi oleh partai manapun.
Berangkat dari kondisi diatas, bagi
masyarakat toraja khususnya yang berdomisili di kecamatan Tamalanrea dan
Biringkanaya (dapil III) perlu belajar pada pileg tahun 2009 lalu. Dimana
ketika itu masyarakat Makassar dikejutkan dengan banyaknya figur yang berdarah
Toraja ikut bekompetisi dalam bursa pencalonan anggota legislatif untuk
kotamadya Makassar. Tentu disisi lain kita perlu berbangga bahwa masyarakat
toraja adalah masyarakat yang juga aktif dalam kompetisi politik hingga memberi
kesan bahwa masyarakat toraja adalah masyarakat yang memiliki jiwa tarung dalam
bursa pencalonan legislatif. Namun sebuah hal yang sungguh ironis ketika pileg
tahun 2009 orang Toraja yang ikut bekompetisi dalam bursa pencalonan legislatif
kotamadya Makassar tidak memiliki hitung hitungan politik dan terkesan ambisius
serta keogoisan yang sesungguhnya telah merugikan kita sendiri. Kondisi ini
semakin diperparah lagi dengan hasil perhitungan suara KPUD Kota Makassar yang
melahirkan kekecewaan bagi masyarakat Toraja diseantero kota Makassar karna
HANYA ADA SATU NAMA ORANG TORAJA YANG DINYATAKAN LOLOS SEBAGAI ANGGOTA
LEGISLATIF KOTA MAKASSAR PERIODE 2009/2014. Tentu keberadaan orang Toraja di
Makassar yang HANYA MEMILIKI SATU KETERWAKILAN tidak berdampak banyak untuk
MENGANGKAT HARKAT DAN MARTABAT MASYARAKAT TORAJA sebagai kelompok masyarakat
etnis yang sesungguhnya sangat potensial.
Gambar para caleg dapil 3 Dari kiri ke kanan : Yoel Pasae, Mario David, Novianus Patanduk |
Tak
dapat kita pungkiri pula bahwa kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya adalah
wilayah basis masyarakat Toraja hingga hari ini. Artinya wilayah Tamalanrea dan
Biringkanaya adalah wilayah masyarakat Toraja yang dapat mendudukkan perwakilan
orang Toraja di DPRD Kota Makassar. Data daftar pemilih orang Toraja untuk satu
kelurahan saja seperti kelurahan Tamalanrea Indah ada 600 Kepala Keluarga (KK)
yang memiliki daftar pilih. Bila 600 KK orang Toraja pemilihnya diratakan 3
orang pemilih maka akumulasi suara orang toraja mencapai 1800 suara untuk satu
kelurahan. Sebuah pencapaian yang sangat luar biasa. Namun hal demikian telah
MENIMBULKAN RASA MALU bila potensi ini
tak terpikirkan dan tak dapat dimaksimalkan oleh masyarakat Toraja sendiri yang
bedomisili di wilayah Tamalanrea – Biringkanaya.
Gambar para caleg dapil 3 Dari kiri ke kanan : Kalvin Allo To'dang, Joseph Tandi, Juliana Sampetoding |
Perhitungan
suara di kecamatan Tamalanrea pada tahun 2009 suara caleg orang Toraja bila
diakumulasikan mencapai 10.000 suara. Artinya dari suara itu sesungguhnya dapat
mendudukkan dua perwakilan orang Toraja di DPRD Kota Makassar untuk satu
kecamatan dan itu belum diakumulasi dengan suara orang toraja dari
Biringkanaya. Sementara itu putusan KPU Kota Makassar bahwa Kecamatan
Tamalanrea dan Biringkanaya itu satu daerah pemilhan (dapil). Kita dapat
bayangkan berapa orang toraja yang dapat kita dudukkan di legislatif bila
masyarakat toraja dapat memaksimalkan potensi suara itu tanpa mengesampingkan
kebersamaan dan tentu secara objektif serta selektif.
Bercemin
dari wacana diatas dan hasil pileg 2009 lalu, maka kami yang tergabung dalam
Gerakan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Toraja (Geppmator) merasa peduli dan
mencoba melakukan beberapa upaya untuk memberikan pendidikan politik pada
masyarakat Toraja yang berdomisili di Tamalanrea – Biringkanaya. Geppmator juga
berharap bahwa masyarakat Toraja yang ada di Makassar tidak hanya memikirkan
Toraja saja sebagai tana kelahiran, namun juga sadar bahwa Makassar juga telah
memberikan tempat dan banyak hal bagi kita selaku masyarakat Toraja. Bila
demikian tidaklah berlebihan dan bukanlah sebuah hal yang keliru bila Masyarakat
Toraja merasa bahwa Makassar juga adalah milik masyarakat Toraja.
Emi Rante memberi masukan pada para caleg |
Harapan
kami selaku generasi muda agar kiranya masyarakat Toraja dapat memilih secara
cerdas, objektif dan selektif dalam menentukan pilihanya pada tiap kandidat
yang akan bertarung pada pemilihan legislatif 2014 mendatang. Geppmator juga
sadar bahwa semua kandidat yang berdarah Toraja memiliki kemampuan atau
kapabilitas, moralitas dan integritas yang baik. Namun tentunya harapan kita
selaku masyarakat Toraja untuk memiliki keterwakilan di DPRD kotamadya Makassar
takkan dapat tercapai bila terus mengdepankan ego dan tidak saling mendorong
untuk bersatu dalam menggapai harapan demi kepentingan harkat dan martabat
Toraja.
Pither Singkali memberi masukan |
Berikut
adalah nama – nama calon anggota legislatif Toraja dari dapil 3 (Tamalanrea –
Biringkanaya) :
(Nama
nama diurutkan sesuai dengan Nomor Partai)
- Mario
David Pn. S. Sos (NASDEM No. Urut 4)
- DR.
Yoel Pasae ST., MT (PDIP No. Urut 1)
- Joseph
Tandi SE (PDIP No. Urut 5)
- Satria
Ganda Mangiri SE. Ak (DEMOKRAT No. Urut 2)
- Kalvin
Allo To’dang S. Kom (HANURA No. Urut 7)
- Juliana
Sampe Toding SE (PKPI No. Urut 3)
- Novianus
YL Patanduk SE (PKPI No. Urut 7)