Terletak sekitar 13 km dari kota makale dan 3 km dari arah jalan poros tempat permandian dengan air alam yang begitu dingin namun memberikan kesegaran yang luar biasa. Tilanga adalah nama tempat itu berada di kecamatan Makale Utara. Permandian alam yang memberikan pemandangan yang indah dipenuhi dengan pepohonan kayu jati dan bambu.
Air yang sangat jernih menambah keindahan tempat ini. Bebatuan yang ada didasar kolam terliha dengan mata telanjang karna kejernihannya. Sangat Indah !!
Keunikan tempat ini adalah binatang air yaitu ikan Moa besar menjadi penghuni kolam alam Tilanga'. Sebutan ikan moa untuk masyarakat Toraja adalah masapi. Kehadiran ikan ini tidaklah menjadi sebuah hal yang mengurangi niat pengunjung untuk mendekat karna ikan ini sangatlah bersahabat ibarat ikan lumba lumba. Pengunjung tak perlu takut untuk berenang di tempat ini karna ikan tersebut. Namun sikapnya yang bersahabat dapat berubah seketika bila diperlakukan dengan tidak baik oleh pengunjung. Konon ikan moa atau masapi ini tak bisa dipancing, dan bila ada yang memancingnya maka ikan yang ditarik takkan ada ujungnya. Menurut masyarakat sekitar bahwa pernah ada yang memancing ikan tersebut dan mencoba menariknya namun ikan tersebut tidak berujung hingga pemancing tersebut mengembalikan ikan itu dan kembali kerunahnya. Beberapa hari kemudian tersiar berita bahwa orang yang memancing itu meninggal tampa sebab. Cerita ini membuat keberadaan Tilanga menjadi mistik apalagi bila dihubungkan dengan pemandangan sekitar yang memang terlihat keramat. Namun sampai hari ini belum terdengar kabar bahwa ada orang yang meninggal setelah kembali dari tilanga' selain orang yang yang pernah memancing ikan tersebut.
Di Tilanga terdapat tebing dan pohon yang besar biasa digunakan oleh pengunjung untuk melompat ke dalam air. Pohon dan tebing itu berada sekitar 10 meter diatas air. Meskipun tingginya pohon dan tebing tersebut namun bila meloncat kedalam air dari tebing itu, takkan dapat mencapai dasar kolam. Pembuktian ini ketika beberapa tahun yang lalu sebuah batu yang berwarna putih seukuran kepalan tinju dibuang kedasar kolam. sesorang ditugaskan untuk meloncat dari tebing dan mengambil batu tersebut dadasar kolam. Namun setelah melompat dari tebing batu tersebut masih ada didalam air. begitu dalamnya tempat ini hingga tak dapat dicapai dasarnya. Pengunjung yang ingin mencapai dasar harus tahan napas untuk menyelam kedalam air dan menyentuh dasar kolam.
Konon dibawah air ini terdapat ikan moa yang begitu besar sehingga tidak dapat lagi keluar dari lubangnya. Menurut masyarakat sekitar bahwa orang pertama yang melihat ikan itu adalah wisatawan asing yang kemudian mencerikannya pada masyarakat. Entah benar atau tidak namun ikan moa yang sering muncul dipermukaan memiliki telingan dan ukurannya lebih besar dibanding ikan moa yang biasa didapatka disungai.