FOTO

FOTO

Laman

Selasa, 01 Oktober 2013

Gepmator menginisiasi diskusi dengan para caleg dapil 3 DPRD kotamadya Makassar


Nelson Kamisi berbagi pengalamannya di DPRD

Kegundahan masyarakat Toraja dimakassar untuk memiliki keterwakilan di parleman mendorong Gepmator untuk melakukan pertemuan dengan para calon anggota legislatif DPRD kotamadya Makassar. Wilayah Tamalanrea dan Biringkanaya (dapil 3) di jadikan langkah awal Gepmator karna dapil ini adalah basis masyarakat Toraja di Makassar.
Dalam pertemuan ini hadir beberapa ketua-ketua pemuda dari denominasi gereja. Tokoh masyarakat dan juga salah satu anggota dewan yang tidak mencalonkan diri lagi yaitu Nelson Kamisi. Geppmator menghadirkan Nelson Kamisi untuk memberikan gambaran tentang keterwakilan masarakat Toraja yang tidak lebih dari satu orang. Gambaran itu diharapkan agar semua calon orang Toraja dapat saling mendorong dan saling mengawal dalam pileg 2014 yang tak lama lagi akan bergulir. Menurut Gepmator bila semua caleg yang berdarah Toraja dapat saling mendorong dan saling mengawal maka hal demikian dapat meminimalisir kemungkinan kecurangan yang dialamatkan pada caleg orang Toraja. Geppmator juga mengatakan akan siap mengawal suara orang Toraja sampai pada penetapan KPU  Kotamadya Makassar.

Dalam pertemuan ini hadir pula senior Gepmator Pither Singkali., ST dan memberi masukan yang konstrukrif pada Gepmator untuk mengajak dan meyakinkan masyarakat Toraja untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan nantinya agar keinginan masyarakat Toraja untuk memiliki keterwakilan di setiap dapil dapat tercapai. Selain itu turut hadir budayawan Simon Petrus memberikan pemaparan tentang kepemimpinan Toraja dalam masyarakat.
Dari tujuh calon yang diundang ada enam yang dapat hadir. Satria Ganda Mangiri SE. Ak dari partai Demokrat tidak sempat hadir karna mengikuti kegiatan internal partai di Jakarta yang sudah terjadwal sebelumnya. Namun melalui via telpon beliau mengatakan mendukung penuh kegiatan ini dan berterima kasih pada Geppmator yang sudah menginisiasi pertemuan ini.
 
Yosia Bokko memimpin doa pembukaan
Berikut Term of Refernce
untuk kegiatan pertemuan caleg dapil 3 pada tanggal 21 September 2013 di rumah makan Seruni
Tak terasa pesta demokrasi dengan lebel pemilihan anggota legislatif tak lama lagi akan bergulir. Beberapa partai yang telah dinyatakan lolos dan dapat ikut dalam pemilu pada tahun 2014 telah melakukan berbagai upaya pencitraan pada masyarakat untuk kemudian menjadi pemenang pemilu tahun 2014. Filterisasi oleh partai bagi calon legislatif juga telah menjadi sebuah alasan bagi partai untuk memilih calon dari partai tersebut. Terlepas dari benar tidaknya mekanisme dalam perekrutan para calon anggota legislatif oleh beberapa partai namun ini telah menunjukkan sebuah kemajuan dalam demokrasi dan perpolitikan di Tanah Air.
Simon Petrus turut memberi spirit sang torayan
Tak terasa pula, sudah lebih dari empat tahun, kita telah melihat kinerja dan upaya dari para legislator yang telah mewakili kita di DPRD dan sejuah mana sepak terjang mereka dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Empat tahun sudah masyarakat juga telah melihat integritas dan kapabiltas para legislator yang mungkin saja tidak seharusnya dicalonkan lagi oleh partai manapun.
            Berangkat dari kondisi diatas, bagi masyarakat toraja khususnya yang berdomisili di kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya (dapil III) perlu belajar pada pileg tahun 2009 lalu. Dimana ketika itu masyarakat Makassar dikejutkan dengan banyaknya figur yang berdarah Toraja ikut bekompetisi dalam bursa pencalonan anggota legislatif untuk kotamadya Makassar. Tentu disisi lain kita perlu berbangga bahwa masyarakat toraja adalah masyarakat yang juga aktif dalam kompetisi politik hingga memberi kesan bahwa masyarakat toraja adalah masyarakat yang memiliki jiwa tarung dalam bursa pencalonan legislatif. Namun sebuah hal yang sungguh ironis ketika pileg tahun 2009 orang Toraja yang ikut bekompetisi dalam bursa pencalonan legislatif kotamadya Makassar tidak memiliki hitung hitungan politik dan terkesan ambisius serta keogoisan yang sesungguhnya telah merugikan kita sendiri. Kondisi ini semakin diperparah lagi dengan hasil perhitungan suara KPUD Kota Makassar yang melahirkan kekecewaan bagi masyarakat Toraja diseantero kota Makassar karna HANYA ADA SATU NAMA ORANG TORAJA YANG DINYATAKAN LOLOS SEBAGAI ANGGOTA LEGISLATIF KOTA MAKASSAR PERIODE 2009/2014. Tentu keberadaan orang Toraja di Makassar yang HANYA MEMILIKI SATU KETERWAKILAN tidak berdampak banyak untuk MENGANGKAT HARKAT DAN MARTABAT MASYARAKAT TORAJA sebagai kelompok masyarakat etnis yang sesungguhnya sangat potensial.
Gambar para caleg dapil 3 Dari kiri ke kanan :
Yoel Pasae, Mario David, Novianus Patanduk
Tak dapat kita pungkiri pula bahwa kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya adalah wilayah basis masyarakat Toraja hingga hari ini. Artinya wilayah Tamalanrea dan Biringkanaya adalah wilayah masyarakat Toraja yang dapat mendudukkan perwakilan orang Toraja di DPRD Kota Makassar. Data daftar pemilih orang Toraja untuk satu kelurahan saja seperti kelurahan Tamalanrea Indah ada 600 Kepala Keluarga (KK) yang memiliki daftar pilih. Bila 600 KK orang Toraja pemilihnya diratakan 3 orang pemilih maka akumulasi suara orang toraja mencapai 1800 suara untuk satu kelurahan. Sebuah pencapaian yang sangat luar biasa. Namun hal demikian telah MENIMBULKAN RASA MALU  bila potensi ini tak terpikirkan dan tak dapat dimaksimalkan oleh masyarakat Toraja sendiri yang bedomisili di wilayah Tamalanrea – Biringkanaya.
Gambar para caleg dapil 3 Dari kiri ke kanan :
Kalvin Allo To'dang, Joseph Tandi, Juliana Sampetoding
Perhitungan suara di kecamatan Tamalanrea pada tahun 2009 suara caleg orang Toraja bila diakumulasikan mencapai 10.000 suara. Artinya dari suara itu sesungguhnya dapat mendudukkan dua perwakilan orang Toraja di DPRD Kota Makassar untuk satu kecamatan dan itu belum diakumulasi dengan suara orang toraja dari Biringkanaya. Sementara itu putusan KPU Kota Makassar bahwa Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya itu satu daerah pemilhan (dapil). Kita dapat bayangkan berapa orang toraja yang dapat kita dudukkan di legislatif bila masyarakat toraja dapat memaksimalkan potensi suara itu tanpa mengesampingkan kebersamaan dan tentu secara objektif serta selektif.
Bercemin dari wacana diatas dan hasil pileg 2009 lalu, maka kami yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Toraja (Geppmator) merasa peduli dan mencoba melakukan beberapa upaya untuk memberikan pendidikan politik pada masyarakat Toraja yang berdomisili di Tamalanrea – Biringkanaya. Geppmator juga berharap bahwa masyarakat Toraja yang ada di Makassar tidak hanya memikirkan Toraja saja sebagai tana kelahiran, namun juga sadar bahwa Makassar juga telah memberikan tempat dan banyak hal bagi kita selaku masyarakat Toraja. Bila demikian tidaklah berlebihan dan bukanlah sebuah hal yang keliru bila Masyarakat Toraja merasa bahwa Makassar juga adalah milik masyarakat Toraja.
Emi Rante memberi masukan pada para caleg
Harapan kami selaku generasi muda agar kiranya masyarakat Toraja dapat memilih secara cerdas, objektif dan selektif dalam menentukan pilihanya pada tiap kandidat yang akan bertarung pada pemilihan legislatif 2014 mendatang. Geppmator juga sadar bahwa semua kandidat yang berdarah Toraja memiliki kemampuan atau kapabilitas, moralitas dan integritas yang baik. Namun tentunya harapan kita selaku masyarakat Toraja untuk memiliki keterwakilan di DPRD kotamadya Makassar takkan dapat tercapai bila terus mengdepankan ego dan tidak saling mendorong untuk bersatu dalam menggapai harapan demi kepentingan harkat dan martabat Toraja.
Pither Singkali memberi masukan



Berikut adalah nama – nama calon anggota legislatif Toraja dari dapil 3 (Tamalanrea – Biringkanaya) :
(Nama nama diurutkan sesuai dengan Nomor Partai)
-     Mario David Pn. S. Sos (NASDEM No. Urut 4)
-     DR. Yoel Pasae ST., MT (PDIP No. Urut 1)
-     Joseph Tandi SE (PDIP No. Urut 5)
-     Satria Ganda Mangiri SE. Ak (DEMOKRAT No. Urut 2)
-     Kalvin Allo To’dang S. Kom (HANURA No. Urut 7)
-     Juliana Sampe Toding SE (PKPI No. Urut 3)
-     Novianus YL Patanduk SE (PKPI No. Urut 7) 









Salama' Marampa'

Banuari na simambela anna den tang sisangbanua
Lindori nasitoyangan anna den tang sitiro lindo sibengan petawa mammi'
Limari na tang sitadoan anna tang sitoe manda' sisalama'
Apa ia pole' tu penawa tontong sikala' rambu raya