Selanjutnya pada tahun 1807 pada acara pemakaman Tonapa Ne’Padda’ didirikan 5 buah simbuang batu, sedang kerbau yang dikorbankan sebanyak 200 ekor. Ne’Lunde yang pada upacaranya dikorbankan lebih dari 100 ekor kerbau didirikan 3 buah simbuang batu.
Selanjutnya berturut-turut sejak tahun 1907, banyak simbuang batu didirikan dalam ukuran besar, sedang, kecil dan secara khusus pada pemakaman Almarhumah Lai Datu (Ne’ Kase’) pada tahun 1935 didirikan satu buah simbuang batu yang terbesar dan tertinggi. Simbuang batu yang terakhir adalah pada upacara pemakaman Almarhum Sa’pang (Ne’Lai) pada tahun 1962.
Selanjutnya berturut-turut sejak tahun 1907, banyak simbuang batu didirikan dalam ukuran besar, sedang, kecil dan secara khusus pada pemakaman Almarhumah Lai Datu (Ne’ Kase’) pada tahun 1935 didirikan satu buah simbuang batu yang terbesar dan tertinggi. Simbuang batu yang terakhir adalah pada upacara pemakaman Almarhum Sa’pang (Ne’Lai) pada tahun 1962.
Dalam kompleks Rante Kalimbuang tersebut terdapat juga hal-hal yang berkaitan dengan upacara pemakaman yaitu:
1. Lakkian yaitu persemayaman jenazah selama upacara dilaksanakan di Rante
2. Balakkayan yaitu panggung tempat membagi daging secara adat
3. Sarigan yaitu usungan jenasah Langi’ yaitu bangunan induk menaungi sarigan
4. Liang Pa’ / kuburan batu yang dipahat.
0 komentar:
Posting Komentar