FOTO

FOTO

Laman

Rabu, 08 Agustus 2012

SEKILAS TENTANG GEPPMATOR


Gerakan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Toraja yang disingkat GEPPMATOR adalah sebuah wadah yang beridiri sejak tahun 1990an. Namun sekalipun demikian haruslah diakui bahwa perjalanan organisasi ini tidak bejalan mulus, kurangnya perananan dan konstribusi terhadap daerah toraja, tidak intensnya kepengurusan, ketidakjelasan visi misi, program yang tidak terkonsep dengan baik, ketidakpedulian pengurus dan keterlibatan para elite organisasi dalam kegiatan politik praktis serta kuranya diskusi ilmiah adalah akumulasi persoalan yang dihadapi oleh Geppmator saat itu hingga mengalami kefakuman. Puncak kejayaan dan kebersamaan Geppmator hanya terlihat pada tahun 1998/1999 dimana ketika itu para pemuda, pelajar dan Mahasiswa Toraja mengecam sebuah issue yang digaungkan oleh salah satu jurnalis di media bahwa 99% gadis Toraja tidak perawan. Setelah mengecam issue itu pergerakan Geppmator kian surut dan tidak nampak lagi dimata masyarakat Toraja. Beberapa pengurus tidak mampu untuk melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi bahkan tidak adanya regenerasi untuk melanjutkan tongkat estafet organisasi ini. Geppmator yang di ketuai oleh Desty dan Jacobus Camarlow kian menghadapi masa transisi dan berujung pada fakumnya organisasi. Selain Desty dan Jacobus ada beberapa yang menyatakan pernah menjadi pengurus dan anggota Geppamtor seperti Theopilus Allo Rerung, Dan Pong Tasik, Agus Appang, Marthen Rantetondok, Hendrik Delima, Harianto Laga, Nico Biringkanae, Nico Pasaka, Simon Simi, Pasolang Pasapan,Sulwan dase, Alex Palinggi, Samuel Palinggi, Paulus Patanduk, Martinus G. Lebang, Pdt. Lambe, Christian Lambe, Tau Toto Ringgina, Soni Budi Pandin, Herman tandek, Pither Singkali, Somba A. Tonapa dan beberapa nama lainnya yang kini menjadi penasehat Geppmator.
Setelah Geppmator mengalami ketidakjelasan, keresahan dan kegelisahan Mahasiswa Toraja di Makassar kian muncul dengan hadirnya berbagai kelompok Mahasiswa kerukunan. Melihat persoalan yang dihadapi yaitu tidak adanya tempat untuk pemuda dan Mahasiswa Toraja secara keseluruhan untuk berhimpun, maka pada tahun 2005 beberapa Mahasiswa Toraja mencoba untuk menghimpun kembali pemuda dan Mahhasiswa Toraja di Ukip untuk mendiskusikan persoalan ini dan dihadiri sekitar 500 orang.  Inisiator untuk menghimpun pemuda dan Mahasiswa saat itu adalah Belo Tarran (STMIK DP),  Frans Bore (UKIP), Asti (STIK Tamalate), Nestin Pakiding (STIK Tamalate) dan Yusni (STMIK DP).
Dalam pertemuan itu perdebatan cukup alot karna kelompok pemuda (non Mahasiswa) yang juga ingin masuk sebagai anggota organisasi yang akan dibentuk nantinya. Satu satunya solusi untuk meredam perdebatan tersebut adalah semua aspirasi nantinya akan kita bicarakan dalam kongres. Setelah waktunya pemilihan panitia pembentukan organisasi Pemuda dan Mahasiswa maka, peserta memberikan kepercayaan kepada inisiator pertemuan untuk menjadi panitia inti dan akan dibantu oleh beberapa Mahasiswa dari kampus yang lainnya.
Setelah terbentuknya panitia persiapan kongres maka panitia mencoba untuk melakukan konsolidasi ke kampus kampus dan kerukunan bbahkan juga kepemerintah provinsi dan kabupaten. Tidak mudah bagi panitia dalam mempersiapkan kongres pemuda dan Mahasiswa Toraja. Berbagai tantangan internal dan eksternal dihadapi oleh panitia. Nama Geppmator baru kemudian mencul setelah panitia mencoba untuk mendiskusikan hal ini pada beberapa tokoh masyarakat Toraja. Ternyata mereka adalah eks penggurus Geppamtor. Untuk memudahkan panitia dalam publikasi ke tokoh masyarakat Toraja maka nama Geppmator pun di pakai oleh panitia untuk melakukan pendekatan ke para senior Geppmator. Namun sekalipun demikian panitia juga belum mampu untuk melakukan kongres bersama Pemuda dan Mahasiswa Toraja di Makassar. Kurang lebih 3 Tahun panitia bekerja ekstra dalam mempersiapkan kongres ini, hingga pada bulan september 2008 kongres barulah dapat terlaksana di gedung Balla Tamalanrea. Kongres yang pertama ini dibuka oleh pemerintah provinsi Sulawesi Selatan yang di wakili oleh bapak Theopilus Allorerung, SE. Sebelum kongres berlangsung stereeng comite yang dipimpin oleh Alexander Patandean, Alfil Roahim dan Robby memberi kesempatan kepada eks pengurus Geppamtor Jacobus camarlow yang saat itu masih duduk sebagai anggota DPRD RI untuk memberi arahan dan diskusi singkat.
Kongres yang hanya berlangsung satu hari satu malam ini berjalan dengan dinamis karna pimpinan sidang dihujani interupsi dari peserta sidang. Dengan berbesar hati panitia mengakui kekurangan dan kelemahan dalam mempersiapkan kongres tersebut, namun pada kenyataannya kongres tersebut dapat berjalan baik dan dapat memilih ketua umum. Agus Salim Said adalah ketua yang terpilih dalam kongres I Geppmator di Balla Tamalanrea. Beberapa minggu kemudian terbentuklah kepengrursan Geppmator yang diketuai oleh Agus Salim said (ketua umum), Beno Ambeno (wakil ketua), Frans Bore Sampe Padang (sekjend), Alfil Roahim (wasekjend), Cherly Lambe (bendahara), Meli Trisnawati (wakil bendahara) dan beberapa pengurus lainnya yaitu Benyamin, Nestin pakiding, Anshar, Alprianus pasodung, Sofian Torau, Appriana, Eka Pasila, Robby serta ada beberapa nama yang tak dapat disebutkan namanya.
Perjalanan Geppamtor yang di nahkodai Agus Salim adalah menjadi harapan bagi pemuda dan Mahasiswa Toraja diMakassar bahkan masyarakat Toraja. Namun sebaliknya, masa transisi yang dihadapi oleh Geppmator tak mampu untuk melakukan terobosan terobosan baru bahkan terkesan jalan di tempat dan pengurusnya pun lebih banyak yang sudah keluar Makassar untuk mencari kerja. Ketua umum tak mampu melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi untuk menghimpun kembali anggota dan pengurus untuk mendiskusikan persoalan yang dihadapi. Geppmator kadang hadir hanya pada situasi yang insedentil namun tak dapat menciptakan kreatifitas yang inofatif dan konstruktif. Setahun kemudian beberapa anggota mendesak sekjend untuk mengambil alih wewenang pimpinan dengan alasan penyelamatan organisasi. Bahkan beberapa diantara mereka mendesak untuk segera melakukan kongres luar biasa. Melihat pada persoalan ini maka sekjend mencoba untuk menghimpun kembali rekan rekan pengurus dari berbagai kampus. Pada pertemuan itu disepakatilah untuk merancang sebuah kegiatan sebbelum menuju ke kongres yaitu Festifal Budaya. Kegiatan ini menjadi harapan untuk dapat mengumpulkan kembali pengurus dan Mahasiswa Toraja yang tergabung dalam Geppmator. Namun setelah sekian lama kepanitian terbentuk festifal budaya yang dinantikan itu tak bisa dilaksanakan akibat makin berkurangya panitia dan pengurus yang berdomisili di makassar.
Tahun 2011 adalah puncak keresahan anggota Geppmtoor yang masih tersisah hingga berhimpun kembali dan menunjuk sekjend sebagai pelaksana tugas untuk mengisi kekosongan jabatan ketua dan mempersiapkan kongres. Setelah pertemuan itu maka sekjend yang telah ditunjuk sebagai pelaksana tugas bersama dengan pengurus melakukan konsolidasi dibeberapa kampus. Kebangkitan Geppmator ternyata juga menjadi kerinduan bagi mahaiswa Toraja yang baru menginjakkan kaki di Unversitas. Olehnya pelaksana tugas segera membentuk panitia Kongres II dimana Sofyan Torau (Unhas) menjadi ketua panitia.
Setelah panitia bekerja keras mempersiapkan kongres maka pada bulan September 2012 Kongres dapat dilaksanakan dan di buka oleh walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin. Pembukaan kongres diadakan di Balla Tamalanrea dan dilanjutkan di gedung GKSS Sudiang Makassar. Sebuah harapan baru lahir kembali.
Kongres kali ini sangat dinamis karna peserta tidak dibatasi untuk mengikuti dan menyuarakan aspirasinya di dalam kongres. Berbagai ide kriatif lahir dari kongres II Geppamtor dan kerja keras panita terbayar dengan suksesnya kongres.  Kongres II Geppmator dilaksanakan selama dua hari dan telah melahirkan kepengurusan baru yang kini dinahkodai oleh Frans Bore Sampe Padang.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan perjalanan Geppmator yang tak pernah luput dari kekurangan dan keterbatasan. Harapan kita terhadap Geppmator kiranya dapat memberikan yang terbaik untuk daerah Toraja dan Sulawesi Selatan serta dapat menjadi wadah berhimpun kaum intelektual muda Toraja. Masih begiitu banyak yang perlu dibenahi dalam lembaga ini, olehnya itu dukungan dari seluruh masyarakat toraja juga menjadi harapan Geppamtor agar program lembaga ini dapat bersinergi dan relevan dengan harapan masyrakat.

Ta sangpori bannemo anta sangkutu' amboran
ta tammbanni tallu lolona ta lambeanni a'pa' tao bulinna
Denno upa' anna makamban pa'pasakkena to ditingara tuka', dao tangngana lagi', dao iring iringanna, dao titanan tallunna, tirindu lalikanna iamo Puang Ri Matua, Puang toambo amboan..
Kurre Sumanga'

0 komentar:

Posting Komentar

Salama' Marampa'

Banuari na simambela anna den tang sisangbanua
Lindori nasitoyangan anna den tang sitiro lindo sibengan petawa mammi'
Limari na tang sitadoan anna tang sitoe manda' sisalama'
Apa ia pole' tu penawa tontong sikala' rambu raya